Tuberkulosis (TB) paru adalah infeksi bakteri yang menyerang paru-paru dan menyebabkan gejala-gejala seperti batuk berkepanjangan, nyeri dada, dan penurunan berat badan. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis, yang menyebar melalui udara ketika seseorang yang terinfeksi batuk, bersin, atau berbicara. Partikel kecil yang mengandung bakteri ini dapat terhirup oleh orang lain dan menginfeksi paru-paru mereka, yang menjadi tempat utama berkembangnya infeksi ini.
Faktor utama yang menyebabkan penyakit tuberkulosis paru adalah infeksi dengan Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini sangat menular dan dapat berkembang biak di dalam tubuh seseorang jika sistem kekebalannya lemah. Meskipun bakteri ini bisa menyerang organ tubuh lain, TB paru merupakan bentuk yang paling umum, karena paru-paru adalah organ pertama yang terpapar ketika bakteri terhirup. http://anzac100.nzherald.co.nz/
Kondisi-kondisi yang melemahkan sistem kekebalan tubuh juga dapat meningkatkan risiko terkena tuberkulosis paru. Penyakit seperti HIV/AIDS, diabetes, atau gangguan kekebalan lainnya dapat membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi Mycobacterium tuberculosis. Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah lebih mudah terinfeksi dan mengalami komplikasi serius akibat tuberkulosis.
Penyakit tuberkulosis paru juga lebih sering menyerang orang yang tinggal di lingkungan yang padat penduduk dan tidak memiliki ventilasi udara yang baik. Kondisi ini memfasilitasi penularan bakteri secara langsung antar individu. Selain itu, kebersihan yang buruk dan kurangnya akses ke fasilitas kesehatan yang memadai dapat meningkatkan penyebaran penyakit, karena penderita mungkin tidak segera mendapatkan pengobatan yang tepat.
Gaya hidup dan kebiasaan buruk seperti merokok juga berperan dalam memperburuk kondisi paru-paru dan meningkatkan risiko tertular atau memperburuk infeksi tuberkulosis. Merokok dapat merusak lapisan perlindungan alami paru-paru dan menurunkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi, sehingga orang yang merokok lebih mudah mengembangkan penyakit TB paru. Selain itu, konsumsi alkohol berlebihan dan malnutrisi juga berkontribusi terhadap penurunan daya tahan tubuh terhadap infeksi. https://reports.sonia.utah.edu/
Pencegahan tuberkulosis paru dapat dilakukan dengan menghindari kontak langsung dengan orang yang terinfeksi, serta menjalani gaya hidup sehat untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Vaksin BCG (Bacillus Calmette-Guérin) yang diberikan sejak bayi juga dapat membantu memberikan perlindungan terhadap TB, meskipun efektivitasnya terbatas untuk melawan bentuk parunya. Jika seseorang menunjukkan gejala-gejala TB, seperti batuk yang berlangsung lama, darah dalam dahak, dan penurunan berat badan, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.